01Senin,Oktober

AGAMA BUDDHA DI TIBET


AGAMA BUDDHA DI TIBET
   Pada  petengahan abad ke-9  M, seorang  pangeran dari  tibet,Ni-magon,meninggalkan negerinya pergi  ke barat serta mendirikan kerajaan Guge (Shen-Shung).Kerajaan baru ini dibagi tiga ketika raja meninggalkan dunia.Putera  yang tertua ,Cakrasena setelah menerima  upasampada kebhikkuan bernama Jnanaprbha. Bhiku Jananaprabha banyak belajar dan membaca kitab-kitab dan dikenal sebagai seorang rasionalis serta mewarisi sifat ayahnya yang sangat setia pada agama Buddha.
Agama Buddha mulai berkembang di Tibet ketika paham tantara menyebar lias di india.Pada jaman kehidupan bhikhu Jananaprabha,paham tantra bukan saja telah mempengaruh agama-agama di bumi india,tidak terkecuali agama buddha.Bhikhu Jananprabha sendiri tidak tertarik pada paham Tantra,bahkan ia menulis sebuah buku untuk menentangnya.Mengenai hal yang ini para penganut.Tantra di tibet mengejek bahwa bhikhu yang berdarah biru itu menghadapi  neraka dengan bukunya itu.
  Bhikhu  Jananaprabha  menyadari  bahwa ia seorang diri tidak akan mampu mencegah meluasnya paham tantra di tibet.Untuk itu ia memilih 21 anak-anak muda yang mempunyai integelgensi tinggi yang dididiknya sendiri  selama10 tahun sebelum mengirimkan mereka ke kashmir untuk melanjutkan pendidikan .Tidak satupun di antra mereka yang dikirim itu mampun berthan terhadap iklim di Kashmir.Semuanya meningalkan dunia kecuali.Ratnabadhra (Rin-chen-Zang-Po) dan (Legs-Pahi-Shes-Rab).
Ratnaprabha dikemudian hari ini dikenal sebagai seorang penerjemah besar di tibet .pulang dari pendidikan  di Kashmir,Ratna-badhra disambut oleh Devaguru Jnanaprabha yang senatiasa menyadari bahwa cita-cita reformasi yang diinginkannya terlalu besar untuk dikerjakan oleh perorangan.pengalaman pahit dengan  mengirim murid-muridnya ke Kashmir memberikan pelajaran kepada bhikhu Jnanprabha untuk lebih mengundang cerdik pandai dari india tibet.
Dari para siswa yang berasal dari tibet barat yang banyak di india ,Bhikhu Jananprabha mendengar nama seorang bhikhu terkemuka waktu itu .yaitu Dipankara srijnana dan Vikra-mamasila mahavihara ,Begitu mendengar hal itu oleh bhikhu Jananaprabha dilakukan persiapan untuk mengirm rombongan untuk mengundang dan memohon  Dipankara ke tibet.Misi tersebut gagal untuk membujuk dipankara melakukan kunjungan ke tibet.
Jananaprabha bukannya seorang yang lekas putus asa beliau menyiapkan kembali suatu rombongan usulan yang lain.Namun usaha yang kedua ini dihadpkan kepada masalah  pembiayaan dan untuk itu beliau mengunjungi provinsi Gartig untuk mengumpulkan emas.Dicacat dalam sejarh tibet bahwa bhkhi jananprabha  ditangkap serta disendra utuk diminta tebusan oelh raja Gartog.Ketiks berita penyanderaan itu didengar oelh putra jananprabha ,Bodiprabha ,ia mengusahakan untuk mengumpulkan uang untuk membebaskan ayahnya di penjara.Ternyata uang yang ia kumpulkannya,ia menengok ayahnya di penjara.Mendengar putranya bhikhu jananprabha memberikan nasehat bahwa ia telah tua,sewaktu-waktu meningal dunia Seandainya ada umur dan bisa hidup sepuluh tahun lagi,demikian jananprabha  menasehti putranya.
Pada waktu itu merupakan kebiasaan dalam masyarakat tibet menyebut para bhikhu yang berdarah ningrat sebagai Devaguru (Lha-Blama).Devaguru Bodhiprabha mulai menyiapkan utusan untuk melaksanakan amanat ayahnya.   

0 komentar:

Posting Komentar