AGAMA BUDDHA DI TIBET
Pada petengahan abad ke-9 M, seorang
pangeran dari tibet,Ni-magon,meninggalkan
negerinya pergi ke barat serta
mendirikan kerajaan Guge (Shen-Shung).Kerajaan baru ini dibagi tiga ketika raja
meninggalkan dunia.Putera yang tertua
,Cakrasena setelah menerima upasampada
kebhikkuan bernama Jnanaprbha. Bhiku Jananaprabha banyak belajar dan membaca
kitab-kitab dan dikenal sebagai seorang rasionalis serta mewarisi sifat ayahnya
yang sangat setia pada agama Buddha.
Agama Buddha mulai berkembang di
Tibet ketika paham tantara menyebar lias di india.Pada jaman kehidupan bhikhu
Jananaprabha,paham tantra bukan saja telah mempengaruh agama-agama di bumi
india,tidak terkecuali agama buddha.Bhikhu Jananprabha sendiri tidak tertarik
pada paham Tantra,bahkan ia menulis sebuah buku untuk menentangnya.Mengenai hal
yang ini para penganut.Tantra di tibet mengejek bahwa bhikhu yang berdarah biru
itu menghadapi neraka dengan bukunya
itu.
Bhikhu Jananaprabha menyadari
bahwa ia seorang diri tidak akan mampu mencegah meluasnya paham tantra
di tibet.Untuk itu ia memilih 21 anak-anak muda yang mempunyai integelgensi
tinggi yang dididiknya sendiri selama10
tahun sebelum mengirimkan mereka ke kashmir untuk melanjutkan pendidikan .Tidak
satupun di antra mereka yang dikirim itu mampun berthan terhadap iklim di
Kashmir.Semuanya meningalkan dunia kecuali.Ratnabadhra (Rin-chen-Zang-Po) dan
(Legs-Pahi-Shes-Rab).
Ratnaprabha dikemudian hari ini
dikenal sebagai seorang penerjemah besar di tibet .pulang dari pendidikan di Kashmir,Ratna-badhra disambut oleh
Devaguru Jnanaprabha yang senatiasa menyadari bahwa cita-cita reformasi yang
diinginkannya terlalu besar untuk dikerjakan oleh perorangan.pengalaman pahit
dengan mengirim murid-muridnya ke
Kashmir memberikan pelajaran kepada bhikhu Jnanprabha untuk lebih mengundang
cerdik pandai dari india tibet.
Dari para siswa yang berasal dari
tibet barat yang banyak di india ,Bhikhu Jananprabha mendengar nama seorang
bhikhu terkemuka waktu itu .yaitu Dipankara srijnana dan Vikra-mamasila mahavihara
,Begitu mendengar hal itu oleh bhikhu Jananaprabha dilakukan persiapan untuk
mengirm rombongan untuk mengundang dan memohon
Dipankara ke tibet.Misi tersebut gagal untuk membujuk dipankara
melakukan kunjungan ke tibet.
Jananaprabha bukannya seorang yang
lekas putus asa beliau menyiapkan kembali suatu rombongan usulan yang
lain.Namun usaha yang kedua ini dihadpkan kepada masalah pembiayaan dan untuk itu beliau mengunjungi
provinsi Gartig untuk mengumpulkan emas.Dicacat dalam sejarh tibet bahwa bhkhi
jananprabha ditangkap serta disendra
utuk diminta tebusan oelh raja Gartog.Ketiks berita penyanderaan itu didengar
oelh putra jananprabha ,Bodiprabha ,ia mengusahakan untuk mengumpulkan uang
untuk membebaskan ayahnya di penjara.Ternyata uang yang ia kumpulkannya,ia
menengok ayahnya di penjara.Mendengar putranya bhikhu jananprabha memberikan
nasehat bahwa ia telah tua,sewaktu-waktu meningal dunia Seandainya ada umur dan
bisa hidup sepuluh tahun lagi,demikian jananprabha menasehti putranya.
Pada waktu itu merupakan kebiasaan dalam masyarakat
tibet menyebut para bhikhu yang berdarah ningrat sebagai Devaguru
(Lha-Blama).Devaguru Bodhiprabha mulai menyiapkan utusan untuk melaksanakan
amanat ayahnya.
0 komentar:
Posting Komentar