05Jumat,April

PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA PADA ABAD XX


KEBANGKITAN KEMBALI AGAMA BUDDHA DI INDONESIA
 PADA ABAD KE XX


Dalam jaman penjajahan Belanda di Indonesia hanya di kenal tiga agama Kristen Protestan, katolik dan Islam sedangkan agama Buddha tidak disebut. Hal ini adalah salah satu sikap pemerintahan colonial  belanda wakt itu dengan demikian agama Buddha dapat dikatakan sudah sirna dari bumi Indonesia,tetapi secara tersirat didalam hati nurani bangsa Indonesia agama Buddha masih tetap terasa antara ada dan tiada.
Pada jaman pemerintahan colonial belanda didirikan perhimpunan Theosofi oleh orang –orang Belanda terpelajar. Tujuan dari Theosofi ini mempelajari tentang inti kebijaksanaan semua agama dan untuk menciptakan inti persaudaraan  yang universal. Theosofi juga mengajarkan pula kebjaksanaan dari agama Buddha dimana seluruh anggota Thosofi tanpa memandang perbedan agama juga mempelajari agama Buddha. Dari ceramah –ceramah dan meditasi  yang diberikan oleh di Jakarta,Bandung,Medan,Yogyakarta,Surabaya dan sebagainya agama Buddha mulai dikenal dipelajari dan dihayati. Dari sinilah lahir penganut agama Buddha di Indonesia yang setelah Indonesia merdekan mereka menjadi pelopor kebangkitan agama Buddha di Indonesia.
Dalam jaman penjajahan Belanda di Jakarta timbul usaha untuk melestarikan agama Buddha,Khonghucu,dan Lautse yang kemudian melahirkan Organisasi Samkauw Hwee yang bertujuan untuk mempelajari tiga ajaran tersebut dari sini pula kemudian lahir penganut agama Buddha  yang kemudian pada jaman kemerdekaan bangkit dan berkembang.
Pada tahun 1932 di Jakarta telahberdiri Internasional Buddhis Mission bagian Jawa dengan Yosias Van Dienst sebagai Deputy Director General. Pada tahun 1934 telah diangkat A van der Velde di Bogor dan J.W de Wilt di Jakarta masing-masing sebagai Asistant Direktor yang membantu Yosiasi Van Dienst. Di Jakarta pada tahun 1931 terbit majalah Mustika Dharma yang di pimpin oleh Kwee Tek Hoay. Majalah Mustika Dharma ini memuat tenang pelajaran Theosofi agama Islam, ajaran Yesus,ajaran Krishnamurti, terutama ajaran Buddha Dharma itu sendiri, konghucu dan Lautse.Majala Mustika Dharma ini berjasa dalam menyebarkan Buddha Dharma sehingga agama Buddha dapat diamalkan dalam kehidupan sehari- hari. Atas perkasa dari Kwee Tek Hoay lahir Organisasi Sam Kauw organsasi yang mempelopori kebangkitan agama Buddha di Indonesia di samping Pehimpunan Theosifi Indonesia dan Pemuda Indonesia.
Pada tanggal 4 bulan Maret 1934 bhikhu  Narada menginjakan kakinya di pelabuhan Tanjung Priok,disambut oleh Yosis van Diesnt dan Tjoa Him Hoey serta beberapa umat Buddha. Bikkhu Narada adalah bikkhu yang pertama datang dari luar negeri setelah berselang lima ratus tahun. Bikkhu  Narada Thera memberikan ceramah agama Buddha di logi-logi Thosofi dan di kelenteng-kelenteng di Bogor,Jakarta,Yogyakarta, solo dan Bandung di candi Borobudur pada tanggal 10 Maret 1934 bikkhu Narada Thera turut hadir dalam upacara penanaman pohon Bodhi yang dicangkokanya oleh Ir Meertanas dari  Budha Gaya India. Kemudian pohon Bodhi yang kemudian tumbuh besar di candi Borobudur pada tahun 1980 dimatikan karena merusak bangunan candi. Kemudian duta besar dari Sri Langka menyerahkan lagi cangkokan pohon bodhi yang ditanam dikawasan luar Candi Borobudur di saksikan oleh Gubenur Supardjo Rustam. Pohon Bodhi yang sampai sekarang masih tumbuh di Anuradahapura Sri Langka yang dahulu di bawa oleh Pangeran Mahinda dari India ke Sri langka.
Java Buddhis Association yang telah menerbitkan majalah Namo Buddhaya  dalam bahasa Belanda yang telah banyak menarik perhatian dan minat orang –orang cina yang waktu itu telah menganut agama lain dan telah menganti teradisi serta adat istiadat luluhurnya dengan kebiasaan barat. Kemudian pada tahun 1932 Kwee Tek Hoay membantu Sam Kauw Hwee yang anggotanya penganut agama Buddha,Khonghucu dan Lautse.


A).Berikut ini terdapat catatan singkat kegiatan bhikkhu narada di Indonenesia
1.     4 maret 1934 Bhikkhu narada mendarat di tanjung priok di sambut oleh rev.yosias van dienst,tuan dan nyonya thoa hin hoey dan beberapa orang hindu dan keeling.dari tanjung priok mereka berkendaraan taksi ke prinsenlaan 69 untuk mersantap .setelah itu mereka berangkat buittenzorg untuk beristrahat ,menumpang di rumah A  va velde yang menjadi hoof wartier dari internasional Buddhist Mission
2.     6 Maret 1934 Bhikkhu narada mengunjungi museum di Jakarta .di sambut oleh Dr.BOch ,drektur museum :Dr.Poerbatjaraka ahli  huruf kuno yang mengantar dan memberikan berbagai keterangan. Sebagai tanda syukur atas penyambutan bikkhu Narada memberikan jubah kuning dan mangko kayu yang bsa dipakai oleh bikkhu sebagai tempat untuk menerima persembahan makanan. Pukul setengah dua belas bikkhu Narada datang ke Prinsenlaan 69 untuk berantap dan kemudian untuk berbincang- birbincang sampai pukul setengah tiga siang. Pukul setengah lima beliu berangkat untuk melihat Klenteng Toaseblo,dan kemudian pukul lima berangkat ke Buitenzorg.
3.     7 Maret 1934 diantara oleh Tuan E.E.Power berangkat ke Bandung dan menginap dirumah Tuan Ong Soe Aan.
4.     8 Maret 1934 memberikan ceramah di Klenteng Bandung yang didengar oleh kira-kira seribu orang. Selama hari itu tiada hentinya orang berkunjung dari berbagai Bangsa menemui Bikkhu Narada
5.     9 Maret 1934 berangkat ke Yogya diantar oleh Tuan E.E Power dan Ong Soe An.
6.     10 Maret 1934 berangkat ke Borobudur dimana diadakan ceramah yang mendapat banyak perhatian dari pihak Indonesia dan Belanda. Dicandi Borobudur Bikkhu Narada menanam satu pohon Bodhi yang sengaja dibawa ke jawa oleh Ir Meertens yang ketika itu tinggal di Malang pada tahun sebelumnya telah mengunjungi Buddhagaya dekat Benares.Bikkhu Narada kemudian berangkat ke Yogya  dan malam harinya memberikan ceramah dalam perkumpulan Theosofi dan mendapat perhatian besar. Pada waktu itu ada empat orang Belanda tiga wanita satu peria dan seorang pria Indonesia(S.Mangunkawotjo),ditabiskan menjadi umat Buddha.
7.     11 Maret 1934 berangkat ke Solo dan memberikan ceramah dirumah sekolah Khong Kauw Hwee dihadapan murid-murid dan malamnya memberikan ceramah di Klenteng Tin Kok Si yang dihadirin oleh banyak orang  meskinpun waktu itu turun hujan besar.
8.     12 Maret 1934 kembali ke Bandung.
9.      13 Maret 1934 menginjungi Kwan Im Tong Bandung yang diurus  oleh para bikksuni. Malam nya memberikan ceramah di rumah perkumpulan Theosofi Bandung yang juga mendapatkan banyak perhatian terutaa dari kaum Theosofi.

B).ketika datang berkunjung ke Indonesia pada tahun 1934 bikkhu Narada  baru berusia 35 tahun,namun telah terjadi seorang Thera(yang berarti telah menjadi seorang bikkhu sekurang-kurangnya sepuluh than lamanya). Ketika bikkhu Narada  sampai di tanjung priok,terlihat beberapa orang india inggris (britsh indier) menyambutnya dengan berlutu menyembah dan malah ada juga yang mengeluarkan air mata kerena gembiranya.berkali-kali seorang Sri Lanka memberi hormat dan berlutut.walapun bhikkhu narada bukan bhikkhu yang paling tinggan.namun dia akui bahwa beliau merupakan bhikkhu yang paling terkenal dan di puja di  seluruh Sri Lanka.setiap khotbanya selalu dihadiri oleh banyak orang beliau bisa berkhotbah dalam satu hari sampai sepuluh kali tanpa merasa telah.harus dikagumi keuletannya yang luar biasa.Bhikkhu Narada berkhotbah dengan lancar tanpa membuat persediaan catatan ketika berkhotbah di Kwan Im Tong pada tanggal 20 maret 1934,sesudah hamper satu jam ingin berhenti menanyakan kepada hadiri bahwa khotbah ini sudah cukup.karena karena banyak orang yang ingin diteruskan.
C).Bhikkhu Narada terlahir di kotahena,suatu dareah pinggiran kota Colombo,yang peduduknya sebagian besar beragama katolik roma.ayahnya bernama pabilina de silva.pada waktu lahir beliau dinamakan sumpanapala.pedidikan dasarnya diperoleh pada sebuah sekolah yang diselenggarakan oleh perkumpulan peningkatan penegtahuan Kristen di kotathena,dan kemudian beliau masuk st,Benedict’s college di bruder De La Salle.benih hasrat untuk memasuki sangha telah ditanamkan oleh sesorang baik ketika duduk di sekolah. Ketika duduk di sekolah berbahasa Inggris beliu sudah mulai mempelajari  syair-syair Sansekerta dibawah bimbingan Yang Arya Vajranana Maha Nayaka Thera. Beliu juga mengikuti sekolah Minggu pada Paramananda Vihara di kotahena.
Pada tahun 1929 pada usia 30 tahun,tibalah kesempatan bagi bikkhu Narada untuk pergi keluar negeri yaitu menghadiri upacara peremian Mulagandhakuti  vihara di Sarnat, Benares,India. Dalam karya Dhamaduta diluar negeri beliu selalu memastika bahwa sejmlah umat Buddha yang taat sebagai inti terbentuk untuk meneruskan kebaikan yang telah dimulainya. Bikkhu Narada juga mendirikan organiasasi Buddhis dibeberapa kota Batavia  Buddhis association yang didirikan di Jakarta pada tahun 1934 menyelenggarakan pertemuan-pertemuan di Vihara Avalokitesvara. Vihara tersebt merupakan Vihara Mahayana pertama yang digunakan untuk memberikan khotbah kebaktian perayaan Waisak dan Asadha
Bikkhu Narada mengunjngi Indonesia sebanyak 15 kali dalam kurun waktu 49 tahun.Pada kesempatan kunjngan terakhirnya di Indonesia pada bulan Mei 1983 umat Buddha di Indonesia berkesempatan untuk merayakan ulang tahun ke 85 bhikkhu Narada Mahatera. Beliu mengatakan bahwa itu kunjungan beliu yang terakhir di Indonesia sekalipun demikian beliu akan mengirimkan mettanya kepada umat Buddha Indonesia. Perpisan dengan beliu merupakan suatu hal sangat mengharukan ditandai dengan linangan air matapara dayaka,dayika,upasaka para siswa yang bertahun-tahun mengikuti tuntunan beliu yang bijaksana.
Pada tanggal 2 Oktober 1983 beliu wafat dalam sia 85 tahun dan disempurnakan pada tanggal 8 Oktober 1983 dengan suatu upacara suci yang dihadiri oleh prisiden Sri Langka perdana mentri berserta para pejabat tinggi1000 penjabat tinggi berserta biarawati serta lebih dari 100.000 umat awam. Sekalipun beliu telah tiada namun namanya yang indah akan tetapsegar dalam ingatan umat Buddha Indonesia. Beliulah salah seorang sokonggru kebangkitan kmbali agama Buddha  di  Indonesia pada abat XX.


0 komentar:

Posting Komentar