BAB I
PENDAHULUAN
I. Arti Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah suatu proses pemberian atau layanan bantuan
yang terus menerusdan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar
tercapai perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan,
(menurut M. Surya, 1988 :12).
Bimbingan adalah penolong individu agar dapat menolong
dirinya dan supaya individu itu dapat mengenal serta dapat memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi didalam kehidupannya, (menurut Oemar hamalik,
2000 :193)
Konseling adalah proses pemberian yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami
suatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien,
(menurut Prayitno, 1997 :106)
Bimbingan dan konseling dapat diartikan pelayanan bantuan
untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan
berkembang secara optimal dalm bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan
belajar dan bimbingan karir melalui berbagai layanan dan kegiatan pendukung
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan atau disampaikan cirri-ciri pokok bimbingan dan konseling yaitu:
a) Adanya bantuan
dari seorang ahli.
b) Proses
pemberian bantuan dilakukan dengan pemberian wawancara konseling.
c) Bantuan
diberikan kepada individu yang mengalami masalah agar memperoleh
konsep diri dan percaya diri.
konsep diri dan percaya diri.
d) Pelayanan
bimbingan dan konseling dilaksanakan melalui jenis layanan tertentu, ditunjang
sejumlah kegiatan pendukung.
e) Pelayanan
bimbingan dan konseling harus didasarkan pada norma-norma yang berlaku.
II. Prinsip
bimbingan dan konseling
a) Latar belakang
dan tujuan layanan BK
b) Sasaran layanan
c) Permasalahan
yang dialami individu
d) Jenis-jenis
layanan
III. Latar Belakang dan Tujuan
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
pasal3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi
pesarta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan
tujuan pendidikan yakni memberi bekal kemampuan kepada siswa untuk
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara,
dan anggota umat manusia.
Pendidikan dasar merupakan pondasi
untuk pendidikan selanjutnya dan pendidikan nasional. Untuk itu asset suatu
bangsa tidak hanya terletak pada sumberdaya alam yang melimpah tetapi juga
terletak pada sumberdaya alam yang berkualitas. Sumberdaya alam yang
berkualitas adalah sumberdaya manusia, maka diperlukan peningkatan sumberdaya
manusia Indonesia sebagai kekayaan negara yang kekal dan sebagai investasi
untuk mencapai kemajuan bangsa.
Dari latar belakang diatas maka
persoalan mendasar yang hendak dibahas dalam makalah ini adalah apa peran
seorang guru atau pembimbing dan apa saja pelayanan yang diberikan oleh
pembimbing kepada siswa atau klien?
Adapun tujuan pelayanan bimbingan dan
konseling adalah sebagai berikut:
a) Merencanakan
kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya dimasa yang
akan dating.
b) Mengembangkan
seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.
c) Menyesuaikan
diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan
kerjanya.
d) Mengatasi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja.
Namun untuk mencapai tujuan tersebut
mereka harus mendapat kesempatan untuk:
a) Mengenal dan
memahami potensi, kekuatan dan tugas-tugas perkembangannya.
b) Mengenal dan
memahami potensi atau peluang dalam lingkungannya.
c) Mengenal dan
menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan
tersebut.
d) Memahami
dan menguasai kesulitan-kesulitan sendiri.
e) Menggunakan
kemampuan untuk kepentingan dirinya, tempat belajar dan tempat bekerja serta
masyarakat.
f) Menyesuaikan
diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
g) Mengembangkan
segala potensi yang dimilikinya secara optimal.
BAB II
POKOK BAHASAN
I. Kegiatan Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan kurikulum berbasis
kompetensi bidang bimbingan dan konseling (2004) dinyatakan bahwa kerangka
kerja layanan BK dikembangkan dalam suatu program BK yang dijabarkan dalam
empat kegiatan utama yaitu:
a) Layanan
Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan adalah bimbingan yang bertujuan
untuk membantu seluruh siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan
ketrampilan-ketrampilan hidup yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa.
b) Layanan
Responsif
Layanan responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan
untuk membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh peserta
didik saat ini. Layanan ini lebih bersifat preventik atau mungkin kuratif. Stategi yang
digunakan adalah konseling individual, konseling kelompok dan konsultasi. Isi layanan responsif adalah :
Ø Bidang pendidikan
|
Ø Bidang karir
|
Ø Bidang belajar
|
Ø Bidang tata tertib
|
Ø Bidang sosial
|
Ø Bidang pribadi dll
|
c) Layanan
Perencanaan individual
Layanan perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang
membantu seluruh peserta didik dan mengimplementasikan rencana-rencana
pendidikan, membantusiswa memantau pertumbuhan dan memahami perkembangan
sendiri.
d) Dukungan
Sistem
Dukungan system adalah
kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara dan
meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh. Hal itu dilaksanakan melalui
pengembangan profesionalitas, hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan
guru, staf ahli/penasehat, (Thomas Elis, 1990).
Adapun menurut Prayitno, menjelaskan
bahwa layanan bimbingan dan konseling mencakup sembilan jenis layanan antara
lain:
a. Layanan
Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan
konseling yang memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasukinya
untuk mempermudah dan memperlancar berperannya klien dalam lingkungan baru
tersebut.
· Layanan
orientasi dalam bidang bimbingan pribadi meliputi:
Ø Fasilitas
penunjang ibadah keagamaan yang ada disekolah
Ø Hak dan
kewajiban siswa
Ø Fasilitas
pelayanan kesehatan
· Layanan
orientasi dalam bidang bimbingan sosial meliputi:
Ø Suasana
kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial disekolah baik dengan teman,
guru, wali kelas maupun staf sekolah lainnya
Ø Organisasi
orang tua dan guru
Ø Adnya bimbingan
sosial bagi para siswa
· Layanan
orientasi dalam bidang bimbingan belajar meliputi:
Ø Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar, jadwal pelajaran, guru-guru setiap mata pelajaran
Ø Kegiatan
belajar yang dituntut dari siawa
Ø Adanya
pelayanan bimbingan belajar bagi para siswa
· Layanan
orientasi dalam bidang bimbingan karir meliputi:
Ø Peran bimbingan
dan konseling serta pelacakan karir di SD
Ø Pelaksanaan
bimbingan karir untuk siswa SD
Ø Kegiatan yang
diharapkan dari siswa dalam pelaksanaan bimbingan karir
b. Layanan
Informasi
Layanan informasi adalah layanan
konseling yang memungkinkan klien menerima dan memahami berbagai informasi yang
dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk
kepentingan klien. Melalui layanan informasi diharapkan para siswa dapat
menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa itu sendiri.
Materi yang dapat diankat dari layanan
informasi ada berbagai macam yaitu :
Ø Informasi
pengembangan pribadi
Ø Informasi
kurikulum dan proses belajar mengajar
Ø Informasi
pendidikan yang lebih tinggi
Ø Informasi dalam
pekerjaan
Ø Informasi
kehidupan dalam keluarga, sosial kemasyarakatan, sosial budaya dan lingkungan
c. Layanan
Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran
adalah layanan konseling yang memungkinkan klien memperoleh penempatan dan
penyaluran yang sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
Materi yang dapat diangkat dari layanan
penempatan dan penyaluran ada berbagai macam yaitu:
Ø Penempatan
didalam kelas : berdasarkan kondisi dan ciri pribadidan hubungan sosial siswa
Ø Penempatan dan
penyaluran ke dalam kelompok belajar berdasarkan kemampuan
Ø Penempatan dan
penyaluran kedalam program yang lebih luas
Layanan penempatan dan penyaluran
didahului oleh pengungkapan kondisi fisik siswa yang meliputi:
Ø Keadaan panca
indra
Ø Ukuran badan
Ø Jenis kelamin
Ø Keadaan fisik
lainnya
Ø Kemampuan
akademik, kemampuan berkomunikasi,bakat dan minat
Ø Kondisi
psikofisik seperti terlalu banyak gerak, cepat lelah
d. Layanan
Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten adalah layanan konseling yang
memungkinkan klien mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik, materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan
belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
e. Layanan
Konseling Individual
Layanan konseling individual adalah
proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara
seorang konselor dan seorang konseli/klien. Konseli/klien mengalami kesukaran
pribadi yang tidak dapat dipecahkan sendiri, kemudian ia meminta bantuan
konselor sebagai petugasa yang profesional dalam jabatannya dengan pengetahuan
dan ketrampilan psikologi. Konseling ditujukan pada individu yang normal yang
menghadapi kesukaran dalam mengalami masalah pendidikan, pekerjaan dan sosial
dimana ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri. Dapat disimpulkan bahwa
konseling hanya ditujukan pada individu yang sudah menyadari kehidupan
pribadinya.
f. Layanan
Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dimaksud untuk
mencegah perkembangan masalah atau kesulitan pada diri konseli/klien. Isi
bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan
masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah social yang tidak disajikan
dalam bentuk pelajaran.
Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan
untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari
nara sumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-haribaik sebagai individu
maupun pelajar,anggota keluarga, dan masyarakat.
g. Layanan
Konseling Kelompok
Strategi berikutnya dalam melaksanakan
program BK adalah konseling kelompok. Konseling kelompok merupakan upaya
bantuan kepada peserta didik dalam rangka memberikan kemudahan dalam
perkembangan dan pertumbuhannya. Selain
bersifat pencegahan konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
Konseling kelompok merupakan konseling dalam kelompok,
dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi didalam kelompok itu.
Masalah-masalah yang dibahas merupakanmasalah perorangan yang muncul didalam
kelompok itu.
Dalam kegiatan kelompok (baik bimbingan kelompok maupun
konseling kelompok) hal-hal yang perlu ditampilkan oleh seluruh anggota
kelompok adalah:
Ø Membina
keakraban dalam kelompok
Ø Melibatkan diri
secara penuh dalam suasana kelompok
Ø Bersama-sama
mencapai tujuan kelompok
Ø Membina dan
mematuhi aturan kegiatan kelompok
Ø Ikut serta
dalam seluruh kegiatan kelompok
Ø Berkomunikasi
secara bebas dan terbuka
h. Layanan
Mediasi
Layanan mediasi adalah layanan
konseling yang memungkinkan permasalahan atau perselisihan yang dialami klien
dengan pihak lain dapat teratasi dengan konselor sebagai mediator.
i. Layanan
Konsultasi
Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai proses
penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor
lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi
efektifitas peserta didik atau sekolah. Konseling atau psikoterapi sebab
konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien melalui
bantuan yang diberikan orang lain.
II. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Setelah mengetahui jenis-jenis layanan
bimbingan dan konseling dapat diketahui fungsi bimbingan dan konseling sebagai
berikut:
a) Fungsi
pemahaman
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling
yang membantu klien agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan
lingkungan (pendidikan, pekerjaan dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini
klien diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamisdan konstruktif.
b) Fungsi
preventif
Yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya
untuk mencegahnya supaya tidak dialami oleh klien. Melalui fungsi ini konselor memberikan
bimbingan kepada klien tentang cara menghindari diri dari perbuatan atau
kegiatan yang membahayakan dirinya.
c) Fungsi
pengembangan
Fungsi bimbingan konseling yang
sifatnya lebih proaktif dari sifat-sifat lainnya. Konselor senantiasa berupaya
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif yang memfasilitasi
perkembangan klien. Teknik bimbingan yang dapat yang dapat digunakan disini
adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat dan
karya wisata.
d) Fungsi
penyembuhan
Fungsi bimbingan dan konseling yang
bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan
kepada klien yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi,
sosial, belajar maupun karir. Tehnik
yang dapat digunakan adalah konseling dan remedial teaching.
e) Fungsi
penyaluran
Fungsi bimbingan dan konseling dalam
membantu klien memilih kegiatan ekatrakurikuler, jurusan atau program studi.
Dalam melaksanakan fungsi ini konselor perlu kerjasama dengan pendidik lainnyadidalam
maupun diluar pendidikan.
f) Fungsi
fasilitasi
Fungsi bimbingan dan konseling yang
memberikan kemudahan kepada klien dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan
yang optimal, serasi, selaras, dan seimbangseluruh aspek dalam diri klien.
III. Pean Guru dalam BK
Setelah kita mengetahui tentang layanan
dan fungsi dari bimbingan dan konseling, sardiman (2001 :142) menyatakan bahwa
ada sembilan guru atau pembimbing dalam kegiatan bimbingan dan konseling yaitu:
a) Guru
Sebagai Informatory
Guru diharapkan sebagai pelaksana cara
mengajar informative, laboratorium,studi lapangan dan sumber informasi kegiatan
akademik maupun umum
b) Guru
Sebagai Organisator
Guru sebagai pengelola kegiatan
akademik, silabus, jadwal pelajaran dll
c) Guru
Sebagai Motivator
Guru yang harus merangsang dan memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya dan
daya cipta sehingga akan terjadi dinamika dalam proses belajar-mengajar
d) Guru
Sebagai Director
Guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan
e) Guru
Sebagai Inisiator
Guru sebagai pencetus idedalam proses
belajar-mengajar
f) Guru
Sebagai Transmitter
Guru bertidak selaku penyebar kebijakan
dalam pendidikandan pengetahuan
g) Guru
Sebagai Fasilitator
Guru akan memberikan fasilitas atau
kemudahan dalam proses belajar-mengajar
h) Guru
Sebagai Mediator
Guru sebagai penengah dalam kegiatan
belajar siswa
i) Guru
Sebagai Evaluator
Guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik
dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya sehingga dapat menentukan
bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa guru kelas dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat
penting sekali, seorang guru mempunyai peran yang sentral dalam dalam memberi
layanan bimbingan konseling bimbingan dan konseling. Peran tersebut mencakupi
peran sebagai informator, organisator, motivator, director, inisiator,
transmitter, fasilitator, mediator, dan evaluator. Peran tersebut tidak dapat
berjalan sendiri-sendiri namun merupakan sebuah sistem yang saling melengkapi
didalam bimbingan dan konseling di sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar