21Minggu,Oktober
19Jumat,Oktober

SUTTA PITAKA



Sutta Pitaka
Berisi terjemahan sutta atau kotbah yang disampaikan oleh Sang Buddha dalam berbagai kesempatan.

18Kamis,Oktober

BIMBINGAN DAN KONSELING


BAB I
PENDAHULUAN

       I.      Arti Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah suatu proses pemberian atau layanan bantuan yang terus menerusdan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan, (menurut M. Surya, 1988 :12).
Bimbingan adalah penolong individu agar dapat menolong dirinya dan supaya individu itu dapat mengenal serta dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi didalam kehidupannya, (menurut Oemar hamalik, 2000 :193)
Konseling adalah proses pemberian yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien, (menurut Prayitno, 1997 :106)
Bimbingan dan konseling dapat diartikan pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalm bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan belajar dan bimbingan karir melalui berbagai layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan atau disampaikan cirri-ciri pokok bimbingan dan konseling yaitu:
a)      Adanya bantuan dari seorang ahli.
b)      Proses pemberian bantuan dilakukan dengan pemberian wawancara konseling.
c)      Bantuan diberikan kepada individu yang mengalami masalah agar memperoleh
konsep diri dan percaya diri.
d)      Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan melalui jenis layanan tertentu, ditunjang sejumlah kegiatan pendukung.
e)      Pelayanan bimbingan dan konseling harus didasarkan pada norma-norma yang berlaku.
    II.      Prinsip bimbingan dan konseling
a)      Latar belakang dan tujuan layanan BK
b)      Sasaran layanan
c)      Permasalahan yang dialami individu
d)      Jenis-jenis layanan
e)      Peran dan fungsi guru/pembimbing
17Rabu,Oktober

AGAMA BUDDHA DI CHINA

AGAMA BUDDHA DI CHINA
Editor
Tim Buddhakkhetta

Sumber
Materi Kuliah Sejarah Perkembangan Agama Buddha, Tim Penyusun, CV.Dewi Kayana Abadi Jakarta


Dengan mengetahui gambaran menyeluruh tentang sejarah negeri China, maka sejarah perkembangan agama Buddha di China akan dipahami dengan lebih baik. Sejak jaman perunggu di China, kerajaan-kerajaan timbul dan tenggelam, pemerintahan juga berubah-ubah dari pangeran hingga pegawai pemerintah.

Penduduk China berkembang dengan pesat. Pada abad pertama sebelum masehi, penduduk negeri ini diperkirakan sudah berjumlah 50 juta. Daerah-daerah subur di sepanjang aliran­-alira
17Rabu,Oktober

PENGERTIAN BELAJAR


A.    PENGERTIAN  BELAJAR
 Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman dan suatu bagian dari sisi kehidupan manusia. Proses belajar melibatkan siapa yang diajar dan siapa pengajarnya, sedangkan apa yang kita harapkan dari belajar adalah memperoleh sesuatu yang baru dan menarik. Sesuatu yang baru, orisinil dan unik dapat merupakan hasil kreatifitas. Oleh karena itu dibutuhkan proses pembelajaran yang kreatif. Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan strategi pembelajaran yang sangat baik dan cocok untuk situasi dan kondisi siswa. Strategi yang sangat cocok dan menarik peserta didik dalam pembelajaran sekarang ini dikenal dengan nama PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan).
Dalam pembelajaran Model PAKEM, seorang guru mau tidak mau harus berperan aktif, proaktif dan kreatif untuk mencari dan merancang media/bahan ajar alternatif yang mudah, murah dan sederhana. Tetapi tetap memiliki relevansi dengan tema mata pelajaran yang sedang dipelajari siswa. Para guru dapat memilih dan merancang media pembelajaran alternatif dengan menggunakan berbagai sumber lainnya, seperti bahan baku yang murah dan mudah di dapat, seperti bahan baku kertas/plastik, tumbuh-tumbuhan, kayu dan sebagainya, guna memotivasi dan merangsang proses pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.         
PAKEM adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengejakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif. Proses pembelajaran yang kreatif perlu didukung oleh hal-hal sebagai berikut:
a.      Ruang untuk menciptakan suatu kreativitas
b.     Pengajaran yang kreatif


B.PENGERTIAN  PROSES BELAJAR
       Secara sederhana proses belajar atau learning process merujuk pada aktivitas individu. Secara teknis para ahli psikologi mencoba memberikan batasan atau definisi yang beraneka ragam, namun semuanya berunjuk pada terjadinya proses perubahan tingkah laku individu.dari definisi diatas kita mendapat pemahaman tentang belajar yaitu:

      - Bahwa belajar harus bersifat mengubah individu.
- Bahwa perubahan itu merupakan hasil dari pengalaman.
- Bahwa perubahan itu terjadi dalam prilaku individu yang dengan cara mengolah    informasi yang ada dan menerapkannya.


       Mengenai proses belajar sudah banyak diungkapan dalam berbagai teori belajar. Dalam urain ini diungkapkan dua kelompok pandangan tentang belajar yakni operant conditioning dan intrumental conseptualisme. Prinsip – prinsip operant conditioning dapat kita pahami dari pandangan dan hasil penelitian skinner [1969 ].menurut skinner [dalam fontana :1981} berpendapat bahwa proses belajar melibatkan tiga tahap sebagai berikut :
a. Adanya rangsangan atau “simulus “ atau situaasi {s} yang dihadapi oleh atau dihadapkan kepada murid.
b. Lahirnya prilaku atau behavior { B }
c. Penguatan atau reinforcement { R } yang mengikuti prilaku yang lahir.
Prinsip instrumental copceptualism dapat kita pahami bruner ( 1966 ).bruner ( dalam fontana :1981 ) melihat prosses belajar dari konsepsi psikologi kognitip. Menurut pandangan bruner ( 1966 ) proses belajar bukanlah semata – mata lahir dari prilaku yang disebabkan adanya rangsangan yang diperkuat atau diperlemah oleh “ penguatan “ akan tetapi merupakan proses aktip dimana seseorang menyimpulkan prinsip – prinsip dan hukum atau kemudian mengetesnya.

     Dengan kata lain, belajar bukan hanya aktifitas yang sedang terjadi pada diri individu akan ttetapi merupakan sesuatu yang terjadi atas usaha individu sendiri dengan cara mengelolah imformasi yang ada dan menerapkannya.
Jika terlihat lebih jauh dua kelompok pandangan tersebut berbeda dalam hal skinner (1969 ) kurang memberi tekanan pada potensi individu sedangkan bruner (1966) justru memberikan tekanan pada potensi individu. Kedua pandangan tersebut sebenarnya tidak saling bertentangan ,malah saling mengisi .menurut konsepsi instrumental conseptualism proses belajar meliputi tiga jenis aktivitas mental sebagai berikut :
1. Pemerolehan informasi,
2. Pengelolaan informasi kedalam benntuk layak untuk diterapkan.
3. Pengetesan dan pengecekan kecukupan { memadai tidaknya } perubahan bentuk imformasi itu.

Menurut bruner ( 1966 ) proses informasi berlangsung dalam tiga bentuk yakni:
1. Bentuk “ enactive “ merupakan proses yang sangat operasional yang tidak menggunakan citra { bayangan } maupun kata – kata tetapi berlangsung dalam bentuk tindakan
2. Bentuk “ Iconic “ merupakan yang sudah lebih maju dalam arti mengunakan bayangan atau imajinasi, meskipun masih belum menggunakan bahasa.
3. Bentuk “ Syimbolik “ merupakan proses yang sudah lebih dari imajinasi yakni sudah menggunakan bahasa. Ini membuat proses belajar lebih abstrak dan luwes.
01Senin,Oktober

AGAMA BUDDHA DI TIBET


AGAMA BUDDHA DI TIBET
   Pada  petengahan abad ke-9  M, seorang  pangeran dari  tibet,Ni-magon,meninggalkan negerinya pergi  ke barat serta mendirikan kerajaan Guge (Shen-Shung).Kerajaan baru ini dibagi tiga ketika raja meninggalkan dunia.Putera  yang tertua ,Cakrasena setelah menerima  upasampada kebhikkuan bernama Jnanaprbha. Bhiku Jananaprabha banyak belajar dan membaca kitab-kitab dan dikenal sebagai seorang rasionalis serta mewarisi sifat ayahnya yang sangat setia pada agama Buddha.
Agama Buddha mulai berkembang di Tibet ketika paham tantara menyebar lias di india.Pada jaman kehidupan bhikhu Jananaprabha,paham tantra bukan saja telah mempengaruh agama-agama di bumi india,tidak terkecuali agama buddha.Bhikhu Jananprabha sendiri tidak tertarik pada paham Tantra,bahkan ia menulis sebuah buku untuk menentangnya.Mengenai hal yang ini para penganut.Tantra di tibet mengejek bahwa bhikhu yang berdarah biru itu menghadapi  neraka dengan bukunya itu.
  Bhikhu  Jananaprabha  menyadari  bahwa ia seorang diri tidak akan mampu mencegah meluasnya paham tantra di tibet.Untuk itu ia memilih 21 anak-anak muda yang mempunyai integelgensi tinggi yang dididiknya sendiri  selama10 tahun sebelum mengirimkan mereka ke kashmir untuk melanjutkan pendidikan .Tidak satupun di antra mereka yang dikirim itu mampun berthan terhadap iklim di Kashmir.Semuanya meningalkan dunia kecuali.Ratnabadhra (Rin-chen-Zang-Po) dan (Legs-Pahi-Shes-Rab).
Ratnaprabha dikemudian hari ini dikenal sebagai seorang penerjemah besar di tibet .pulang dari pendidikan  di Kashmir,Ratna-badhra disambut oleh Devaguru Jnanaprabha yang senatiasa menyadari bahwa cita-cita reformasi yang diinginkannya terlalu besar untuk dikerjakan oleh perorangan.pengalaman pahit dengan  mengirim murid-muridnya ke Kashmir memberikan pelajaran kepada bhikhu Jnanprabha untuk lebih mengundang cerdik pandai dari india tibet.
Dari para siswa yang berasal dari tibet barat yang banyak di india ,Bhikhu Jananprabha mendengar nama seorang bhikhu terkemuka waktu itu .yaitu Dipankara srijnana dan Vikra-mamasila mahavihara ,Begitu mendengar hal itu oleh bhikhu Jananaprabha dilakukan persiapan untuk mengirm rombongan untuk mengundang dan memohon  Dipankara ke tibet.Misi tersebut gagal untuk membujuk dipankara melakukan kunjungan ke tibet.
Jananaprabha bukannya seorang yang lekas putus asa beliau menyiapkan kembali suatu rombongan usulan yang lain.Namun usaha yang kedua ini dihadpkan kepada masalah  pembiayaan dan untuk itu beliau mengunjungi provinsi Gartig untuk mengumpulkan emas.Dicacat dalam sejarh tibet bahwa bhkhi jananprabha  ditangkap serta disendra utuk diminta tebusan oelh raja Gartog.Ketiks berita penyanderaan itu didengar oelh putra jananprabha ,Bodiprabha ,ia mengusahakan untuk mengumpulkan uang untuk membebaskan ayahnya di penjara.Ternyata uang yang ia kumpulkannya,ia menengok ayahnya di penjara.Mendengar putranya bhikhu jananprabha memberikan nasehat bahwa ia telah tua,sewaktu-waktu meningal dunia Seandainya ada umur dan bisa hidup sepuluh tahun lagi,demikian jananprabha  menasehti putranya.
Pada waktu itu merupakan kebiasaan dalam masyarakat tibet menyebut para bhikhu yang berdarah ningrat sebagai Devaguru (Lha-Blama).Devaguru Bodhiprabha mulai menyiapkan utusan untuk melaksanakan amanat ayahnya.